PRELAB
- Monosakarida adalah karbohidrat yang paling sederhana.Monosakarida tidak dapat dihidrolisis menjadi bentuk yang lebih sederhana.Contoh dari monosakarida yaitu glukosa, fruktosa dan galaktosa.Glukosa (Dektrosa/gula anggur) banyak terdapat pada madu, sayur, dan sirup jagung.Fruktosa(Levulosa/Gula buah) banyak terdapat pada bunga, madu dan hidrolisa dari gula tebu.Galaktosa jarang terdapat bebas di alam, umumnya berikatan dengan glukosa dalam bentuk laktosa.
- Oligosakarida adalah senyawa yang termasuk oligosakarida mempunyai molekul yang terdiri atas beberapa monosakarida. Dua monosakarida yang berikatan satu dengan yang lain membentuk satu disakarida yang merupakan oligosakarida yang paling banyak berada di alam.Contoh dari oligosakarida yaitu sukrosa, maltosa,dan laktosa.Sukrosa terdiri dari molekul glukosa dan fruktosa.Sukrosa bersumber dari tebu, bit,dan jelly.Maltosa terdiri dari dua molekul glukosa.Laktosa terdiri dari glukosa dan galaktosa.Maltosa bersumber dari susu sapi dan asi.
- Polisakarida merupakan golongan karbohidrat yang mengandung lebih dari 10 monosakarida yang tergabung.Contoh dari monosakarida adalah amilum/pati yang terdapat pada batang pohon sagu dan umbi pada ubi jalar.Glikogen terdapat pada kecambah, susu dan syrup jagung. Selulosa ditemukan dalam jumlah besar di hampir semua tanaman, dan berpotensi sumber makanan utama.Namun, manusia tidak memiliki enzim yang diperlukan untuk membelah hubungan antara gula dalam selulosa
Bagaimana prinsip
analisis karbohidrat menggunakan uji Molisch?
Reaksi dalam analisis karbohidrat menggunakan
uji molisch terdiri dari tiga tahapan,yaitu hidrolisis polisakarida atau
disakarida menjadi heksosa atau pentosa, kemudian diikuti proses dehidrasi dan
kondensasi.Prinsip analisis karbohidrat menggunakan uji molisch yaitu pentosa
atau heksosa terdehidrasi oleh pengaruh asam sulfat pekat menjadi furfural atau
hiksometilfurfural. Kondensasi aldehida yang terbentuk kemudian bereaksi dengan
α-naftol membentuk senyawa berwarna khusus.Namun warna yang terbentuk khusus
untuk karbohidrat polisakarida dan disakarida
Bagaimanakah reaksi yang
terjadi antara larutan yodium dengan sampel?
Apabila
larutan yodiun direaksikan dengan karbohidrat golongan polisakarida, maka akan
memberikan warna spesifik yang bergantung pada jenis karbohidratnya.Apabila
sampel yang digunakan adalah amilosa, maka iodin akan berwarna biru.Apabila
sampel yang digunakan adalah amilopektin, maka iodin akan berwarna merah
violet.Sedangkan apabila sampel yang digunakan adalah glikogen maupun dekstrin,
maka iodin akan bewarna merah coklat.
Apa fungsi dari uji
benedict dan sampel apa saja yang bereaksi positif terhadap reagen benedict?
Uji
benedict merupakan uji kimia yang fungsinya untuk mengetahui apakan suatu
sampel termasuk gula (karbohidrat)pereduksi.Indikatornya adalah perubahan warna
larutan.Sampel yang beraksi postif terhadap reagen benedict diantaranya
glukosa, laktosa dan maltosa.Sampel yang beraksi positif menunjukkan bahwa
sampel tersebut termasuk dalam gula (karbohidrat) pereduksi
Jelaskan prinsip dari
uji barfoed!
Uji
Borfoed termasuk analisa karbohidrat secara kualitatif .Uji barfoed ini digunakan
untuk mengetahui atau mendeteksi adanya monosakarida dalam sampel dengan cara
mengontrol kondisi pH serta waktu pemanasan.Prinsip dari uji barfoed ini adalah
berdasarkan pada reduksi Cu 2+ menjadi
Cu.Monosakarida akan mereduksi reagen barfoed yang bersifat asam, sehingga
kekuatan hidrolisis menurun dan mengakibatkan tidak dapat mereduksi disakarida
TINJAUAN BAHAN
- Reagen Molisch merupakan reagen yang digunakan pada uji molisch untuk mengetahui adanya kandungan karbohidrat pada suatu sampel.Reagen molisch merupakan α-naftor yang terlarut dalam etanol.Reagen molisch ini mudah terbakar.Reagen molisch dapat bereaksi dengan panas, nyala api, dan asam klorida.
- H2SO4 atau asam sulfat temasuk salah satu bahan yang digunakan dalam uji molisch. Asam sulfat merupakan cairan yang tidak berwarna dan juga tidak berbau.Asam sulfat bersifat sangat korosif.Asam sulfat dapat terurai apabila terkena panas dan mengeluarkan gas SO2
- Larutan Yodium dapat dibuat melalui penimbangan langsung iodin murni dan pengenceran dalam sebuah labu volumetrik. Iodin akan dimurnikan oleh sublimasi dan ditambahkan kedalam sebuah larutan KI yang terkonsentrasi, yang ditimbang secara akurat sebelum dan sesudah penambahan iodin.Larutan Yodium digunakan untuk mengetahui kadar karbohidrat suatu sampel menggunakan metode uji yodium.
- Reagen Barfoed merupakan larutan tembaga asetat dalam air, yang ditambahkan asam asetat atau asam laktat.Pada reagen barfoed terdapat tembaga (II) asetat sebanyak 6%, 1% asam asetat/asam laktat ,dan 93% air .Reagen Barfoed digunakan untuk membedakan monosakarida dan disakarida dengan cara mengontrol pH dan waktu pemanasan.Pada senyawa monosakarida,Cu2O terbentuk lebih cepat dibandingkan pada senyawa disakarida.Hal ini karena pada keadaan asam Cu2+ tidak membentuk Cu(OH)2.
- Reagen Benodict terdiri dari 4% tembaga sulfat, 10% natrium karbonat, 17% asam sitrat dan 69% air.Reagen benodict dapat tereduksi oleh disakarida seperti maltosa dan laktosa.Reagen benodict pada uji benedict akan memberikan intensitas warna yang berbeda apabila diteteskan pada beberapa sampel yang mengandung karbohidrat. Dari intensitas warna tersebut maka akan diketahui konsentrasi karbohidrat dalam beberapa sampel.
- Glukosa merupakan monosakarida yang mempunyai nama lain dektrosa dan gula anggur.Glukosa dapat mencair pada suhu 146ᵒC dan mudah larut dalam air. Hidrolisis sempurna dari selulosa, maltosa, amilum, glikogen akan menghasilkan glukosa. Hidrolisis sakarosa dan laktosa juga menghasilkan glukosa
- Fruktosa dikenal dengan nama levulosa atau gula buah.Fruktosa dapat diperoleh dari hidrolisis inulin.Hidrolisis sakarosa, selain menghasilkan glukosa juga menghasilkan fruktosa.Kristal fruktosa dapat terurai pada suhu 103ᵒ-105ᵒC.Fruktosa larut dalam air dan larutannya dapat menunjukkan peristiwa mutarotasi
- Sukrosa mempunyai nama lain sakarosa dan gula tebu.Sukrosa termasuk dalam disakarida yang sulit larut dalam alkohol namun mudah larut dalam air.Apabila sukrosa dipanaskan pada suhu 184ᵒC, maka akan membentuk karamel.Sukrosa tersusun atas monomer α-D-glukopiranosa dan α-D-fruktofuranosa
- Maltosa adalah disakarida yang banyak ditemukan pada padi-padian yang sedang berkecambah, sehingga maltosa disebut juga sebagai gula kecambah.Maltosa juga diperoleh dari hidrolisis amilum karena pengaruh enzim amilase.Dalam keadaan panas, maltosa dapat mereduksi pereaksi benedict atau pereaksi fehling.Struktur kimia maltosa tersusun atas monomer α-D-glukopiranosa yang mengikat α-D-glukopiranosa
- Pati atau amilum dalam tumbuhan terdapat pada umbi,batang dan biji.Amilum praktis tidak larut dalam air dingin.Amilum apabila dipanaskan dengan air yang konsentrasinya cukup akan menghasilkan dua fraksi,yaoitu fraksi yang larut (amilosa) dan fraksi yang tidak larut (amilopektin).Amilosa dengan penambahan iodium memberikan warna biru yang cepat hilang apabila dipanaskan dan muncul kembali apabila didinginkan.Amilopektin dengan penambahan natrium memberikan warna merah kotor sampai lembayung
- Desktrin merupakan produk degradasi pati sebagai hasil hidrolisis tidak sempurna pati dengan katalis asam atau enzim pada kondisi yang dikontrol. Beberapa dekstrin bereaksi denngan iodin memberikan warna biru dan larut dalam alkohol 25% disebut amilodekstrin.Dekstrin yang lainnya berwarna coklat-kemerahan dan larut dalam alkohol 55% disebut eritrodekstrin .Sedangkan yang tidak membentuk warna dengan iodin serta larut dalam alkohol 70% disebut akhrodekstrin
DIAGRAM ALIR
Uji Molisch
Uji Yodium
Uji Barfoed
Uji Benedict
HASIL PERCOBAAN DAN PENGAMATAN
1. Uji Molisch
Senyawa
|
Hasil Uji
(+/-)
|
Keterangan
|
Glukosa
|
+
|
Ungu Pekat
|
Sukrosa
|
+
|
Ungu Pudar
|
Pati
|
+
|
Coklat Pudar
|
2.
Uji
Yodium
a.
Data
Hasil Pengamatan
Senyawa
|
Hasil Uji(+/-)
|
Keterangan
|
Dekstrin
|
+
|
Ungu
|
Maltosa
|
-
|
Tidak Berwarna
|
Glukosa
|
-
|
Tidak Berwarna
|
Pati
|
+
|
Biru
|
3.
Uji
Barfoed
a.
Data
Hasil Pengamatan
Senyawa
|
Hasil Uji
|
Keterangan
|
|
Sebelum Pengamatan
|
Setelah Pengamatan
|
||
Glukosa
|
Biru
|
Merah bata
|
Membentuk endapan (cepat)
|
Fruktosa
|
Biru
|
Merah bata
|
Membentuk endapan (cepat)
|
Maltosa
|
Biru
|
Merah bata
|
Membentuk endapan
|
Sukrosa
|
Biru
|
Biru
|
Tidak ada endapan
|
4.
Uji Benedict
a.
Data
Hasil Pengamatan
Senyawa
|
Hasil Uji
|
Keterangan
|
|
Sebelum Pengamatan
|
Setelah Pengamatan
|
||
Glukosa
|
Biru
|
Merah bata
|
Membentuk endapan (24,19”)
|
Fruktosa
|
Biru
|
Merah bata
|
Tidak ada endapan (22,42”)
|
Sukrosa
|
Biru
|
Biru
|
Tidak ada endapan(42,98”)
|
PERTANYAAN
1.Bagaimana membedakan monosakarida dan disakarida
dengan menggunakan Barfoed test?
Untuk membedakan monosakarida dan disakarida
menggunakan barfoed test, perhatikan kemampuan senyawa dalam membentuk endapan berwarna
merah bata.Senyawa monosakarida akan dengan cepat atau mudah membentuk endapan berwarna merah bata, sedangkan
senyawa disakarida akan membutuhkan waktu lebih lama untuk membentuk endapan
berwarna merah bata.Kemampuan senyawa disakarida yang lebih lama dalam
membentuk endapan berwarna merah bata ini dikarenakan disakarida merupakan
sakarida yang tersusun dari dua monomer sakarida, sehingga membutuhkan waktu
yang lama untuk membentuk endapan berwarna merah bata.
2.
Bagaimana mengidentifikasi gula pereduksi sampel
pada uji Benedict?
Pada uji benedict, gula pereduksi dapat
diidentifikasi dengan memperhatikan warna yang dibentuk setelah bereaksi dengan
reagen benedict.Gula yang termasuk dalam gula pereduksi akan membentuk warna
merah bata.Kemampuan pembentukan warna tersebut tergantung pada jenis gugus
pereduksi yang dimiliki oleh suatu senyawa.Apabila suatu senyawa memiliki gugus
pereduksi berupa gugus keton bebas, maka akan lebih cepat membentuk warna merah
bata jika dibandingakan dengan senyawa yang memiliki gugus pereduksi berupa
gugus aldehid.
KESIMPULAN
Praktikum yang
sudah dilaksanakan merupakan praktikum yang bertujuan untuk mengetahui prinsip
dasar uji kualitatif karbohidrat dan untuk mengetahui perbedaan prinsip dari
masing-masing metode.Untuk melakukan uji kualitatif karbohidrat dapat dilakukan
dengan metode uji molisch, uji yodium, uji barfoed dan uji benedict.Uji molisch
merupakan metode analisa kualitatif karbohidrat untuk mengetahui adanya
karbohidrat pada suatu sampel.Prinsip dari uji molisch yaitu reaksi dehidrasi
karbohidrat oleh asam sulfat sehingga membentuk furfurat yang kemudian bereaksi
dengan α-naftol sehingga membentuk kompleks warna ungu pada larutan.Uji yodium
merupakan metode analisa kualitatif untuk mengetahui kandungan pati pada suatu
sampel.Prinsip dari uji yodium yaitu larutan yodium (triodida) masuk ke
struktur helikal pada pati yang kemudian akan membentuk warna biru pekat.Uji
barfoed merupakan metode analisa kualitatif yang bertujuan untuk
mengidentifikasi gula pereduksi dalam suasana asam.Prinsip dari uji barfoed
yaitu monosakarida dan disakarida pereduksi akan mereduksi ion logam pada
reagen barfoed sehingga membentuk endapan kupro oksida berwarna merah bata.Uji
Benedict merupakan metode analisa kualitatif karbohidrat unutk mengidentifikasi
gula pereduksi pada suasana basa.Prinsip dari uji benedict ini yaitu
monosakarida dan disakarida pereduksi akan mereduksi larutan CuSO4
sehingga Cu tereduksi menjadi Cu2O yang berwarna merah bata.
Untuk mengetahui perbedaan setiap
metode analisa kualitatif karbohidrat,maka dilakukan beberapa
perlakuan-perlakuan pada sampel.Pada uji molisch sampel yang menunjukkan hasil
uji positif adalah glukosa, sukrosa dan pati.Pada uji yodium sampel yang
menunjukkan uji positif adalah dekstrin dan pati.Pada uji barfoed, sampel yang
menunjukkan hasil uji positif adalah glukosa, fruktosa, dan maltosa.Pada uji
benedict, sampel yang, menunjukkan hasil uji positif adalah glukosa dan
fruktosa.Hasil uji postif menunjukkan bahwa sampel merupakan karbohidrat yang
memenuhi tujuan dari masing-masing metode uji karbohidrat.
0 komentar:
Posting Komentar