Minggu, 29 Maret 2015

ANALISIS KUALITATIF KARBOHIDRAT

PRELAB
Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis karbohidrat dan beri contoh masing-masing 3 !

  • Monosakarida adalah karbohidrat yang paling sederhana.Monosakarida tidak dapat dihidrolisis menjadi bentuk yang lebih sederhana.Contoh dari monosakarida yaitu glukosa, fruktosa dan galaktosa.Glukosa (Dektrosa/gula anggur) banyak terdapat pada madu, sayur, dan sirup jagung.Fruktosa(Levulosa/Gula buah) banyak terdapat pada bunga, madu dan hidrolisa dari gula tebu.Galaktosa jarang terdapat bebas di alam, umumnya berikatan dengan glukosa dalam bentuk laktosa.
  •  Oligosakarida adalah senyawa yang termasuk oligosakarida mempunyai molekul yang terdiri atas beberapa monosakarida. Dua monosakarida yang berikatan satu dengan yang lain membentuk satu disakarida yang merupakan oligosakarida yang paling banyak berada di alam.Contoh dari oligosakarida yaitu sukrosa, maltosa,dan laktosa.Sukrosa terdiri dari molekul glukosa dan fruktosa.Sukrosa bersumber dari tebu, bit,dan jelly.Maltosa terdiri dari dua molekul glukosa.Laktosa terdiri dari glukosa dan galaktosa.Maltosa bersumber dari susu sapi dan asi.
  •  Polisakarida merupakan golongan karbohidrat yang mengandung lebih dari 10 monosakarida yang tergabung.Contoh dari monosakarida adalah amilum/pati yang terdapat pada batang pohon sagu dan umbi pada ubi jalar.Glikogen terdapat pada kecambah, susu dan syrup jagung. Selulosa ditemukan dalam jumlah besar di hampir semua tanaman, dan berpotensi sumber makanan utama.Namun, manusia tidak memiliki enzim yang diperlukan untuk membelah hubungan antara gula dalam selulosa
Bagaimana prinsip analisis karbohidrat menggunakan uji Molisch?
     Reaksi dalam analisis karbohidrat menggunakan uji molisch terdiri dari tiga tahapan,yaitu hidrolisis polisakarida atau disakarida menjadi heksosa atau pentosa, kemudian diikuti proses dehidrasi dan kondensasi.Prinsip analisis karbohidrat menggunakan uji molisch yaitu pentosa atau heksosa terdehidrasi oleh pengaruh asam sulfat pekat menjadi furfural atau hiksometilfurfural. Kondensasi aldehida yang terbentuk kemudian bereaksi dengan α-naftol membentuk senyawa berwarna khusus.Namun warna yang terbentuk khusus untuk karbohidrat polisakarida dan disakarida

Bagaimanakah reaksi yang terjadi antara larutan yodium dengan sampel?
      Apabila larutan yodiun direaksikan dengan karbohidrat golongan polisakarida, maka akan memberikan warna spesifik yang bergantung pada jenis karbohidratnya.Apabila sampel yang digunakan adalah amilosa, maka iodin akan berwarna biru.Apabila sampel yang digunakan adalah amilopektin, maka iodin akan berwarna merah violet.Sedangkan apabila sampel yang digunakan adalah glikogen maupun dekstrin, maka iodin akan bewarna merah coklat.

Apa fungsi dari uji benedict dan sampel apa saja yang bereaksi positif terhadap reagen benedict?
  Uji benedict merupakan uji kimia yang fungsinya untuk mengetahui apakan suatu sampel termasuk gula (karbohidrat)pereduksi.Indikatornya adalah perubahan warna larutan.Sampel yang beraksi postif terhadap reagen benedict diantaranya glukosa, laktosa dan maltosa.Sampel yang beraksi positif menunjukkan bahwa sampel tersebut termasuk dalam gula (karbohidrat) pereduksi

Jelaskan prinsip dari uji barfoed!
  Uji Borfoed termasuk analisa karbohidrat secara kualitatif .Uji barfoed ini digunakan untuk mengetahui atau mendeteksi adanya monosakarida dalam sampel dengan cara mengontrol kondisi pH serta waktu pemanasan.Prinsip dari uji barfoed ini adalah berdasarkan pada reduksi Cu 2+  menjadi Cu.Monosakarida akan mereduksi reagen barfoed yang bersifat asam, sehingga kekuatan hidrolisis menurun dan mengakibatkan tidak dapat mereduksi disakarida

TINJAUAN BAHAN
  • Reagen Molisch merupakan reagen yang digunakan pada uji molisch untuk mengetahui adanya kandungan karbohidrat pada suatu sampel.Reagen molisch merupakan α-naftor yang terlarut dalam etanol.Reagen molisch ini mudah terbakar.Reagen molisch dapat bereaksi dengan panas, nyala api, dan asam klorida.
  •  H2SO4 atau asam sulfat temasuk salah satu bahan yang digunakan dalam uji molisch. Asam sulfat merupakan cairan yang tidak berwarna dan juga tidak berbau.Asam sulfat bersifat sangat korosif.Asam sulfat dapat terurai apabila terkena panas dan mengeluarkan gas SO2
  • Larutan Yodium dapat dibuat melalui penimbangan langsung iodin murni dan pengenceran dalam sebuah labu volumetrik. Iodin akan dimurnikan oleh sublimasi dan ditambahkan kedalam sebuah larutan KI yang terkonsentrasi, yang ditimbang secara akurat sebelum dan sesudah penambahan iodin.Larutan Yodium digunakan untuk mengetahui kadar karbohidrat suatu sampel menggunakan metode uji yodium.
  • Reagen Barfoed merupakan larutan tembaga asetat dalam air, yang ditambahkan asam asetat atau asam laktat.Pada reagen barfoed terdapat tembaga (II) asetat sebanyak 6%, 1% asam asetat/asam laktat ,dan 93% air .Reagen Barfoed digunakan untuk membedakan monosakarida dan disakarida dengan cara  mengontrol pH dan waktu pemanasan.Pada senyawa monosakarida,Cu2O terbentuk lebih cepat dibandingkan pada senyawa disakarida.Hal ini karena pada keadaan asam Cu2+ tidak membentuk Cu(OH)2.
  • Reagen Benodict terdiri dari 4% tembaga sulfat, 10% natrium karbonat, 17% asam sitrat dan 69% air.Reagen benodict dapat tereduksi oleh disakarida seperti maltosa dan laktosa.Reagen benodict pada uji benedict akan memberikan intensitas warna yang berbeda apabila diteteskan pada beberapa sampel yang mengandung karbohidrat. Dari intensitas warna tersebut maka akan diketahui konsentrasi karbohidrat dalam beberapa sampel.
  • Glukosa merupakan monosakarida yang mempunyai nama lain dektrosa dan gula anggur.Glukosa dapat mencair pada suhu 146ᵒC dan mudah larut dalam air. Hidrolisis sempurna dari selulosa, maltosa, amilum, glikogen akan menghasilkan glukosa. Hidrolisis sakarosa dan laktosa juga menghasilkan glukosa
  • Fruktosa dikenal dengan nama levulosa atau gula buah.Fruktosa dapat diperoleh dari hidrolisis inulin.Hidrolisis sakarosa, selain menghasilkan glukosa juga menghasilkan fruktosa.Kristal fruktosa dapat terurai pada suhu 103ᵒ-105ᵒC.Fruktosa larut dalam air dan larutannya dapat menunjukkan peristiwa mutarotasi
  • Sukrosa mempunyai nama lain sakarosa dan gula tebu.Sukrosa termasuk dalam disakarida yang sulit larut dalam alkohol namun mudah larut dalam air.Apabila sukrosa dipanaskan pada suhu 184ᵒC, maka akan membentuk karamel.Sukrosa tersusun atas monomer α-D-glukopiranosa dan α-D-fruktofuranosa
  • Maltosa adalah disakarida yang banyak ditemukan pada padi-padian yang sedang berkecambah, sehingga maltosa disebut juga sebagai gula kecambah.Maltosa juga diperoleh dari hidrolisis amilum karena pengaruh enzim amilase.Dalam keadaan panas, maltosa dapat mereduksi pereaksi benedict atau pereaksi fehling.Struktur kimia maltosa tersusun atas monomer α-D-glukopiranosa yang mengikat α-D-glukopiranosa
  • Pati atau amilum dalam tumbuhan terdapat pada umbi,batang dan biji.Amilum praktis tidak larut dalam air dingin.Amilum apabila dipanaskan dengan air yang konsentrasinya cukup akan menghasilkan dua fraksi,yaoitu fraksi yang larut (amilosa) dan fraksi yang tidak larut (amilopektin).Amilosa dengan penambahan iodium memberikan warna biru yang cepat hilang apabila dipanaskan dan muncul kembali apabila didinginkan.Amilopektin dengan penambahan natrium memberikan warna merah kotor sampai lembayung
  • Desktrin merupakan produk degradasi pati sebagai hasil hidrolisis tidak sempurna pati dengan katalis asam atau enzim pada kondisi yang dikontrol. Beberapa dekstrin bereaksi denngan iodin memberikan warna biru dan larut dalam alkohol 25% disebut amilodekstrin.Dekstrin  yang lainnya berwarna coklat-kemerahan dan larut dalam alkohol 55% disebut eritrodekstrin .Sedangkan yang tidak membentuk warna dengan iodin serta larut dalam alkohol 70% disebut akhrodekstrin
DIAGRAM ALIR
Uji Molisch
Uji Yodium
Uji Barfoed
Uji Benedict

HASIL PERCOBAAN DAN PENGAMATAN

1.      Uji Molisch

Senyawa
Hasil Uji (+/-)

Keterangan
Glukosa

+
Ungu Pekat
Sukrosa

+
Ungu Pudar
Pati

+
Coklat Pudar

2.      Uji Yodium
a.      Data Hasil Pengamatan
Senyawa
Hasil Uji(+/-)

Keterangan
Dekstrin
+
Ungu
Maltosa
-
Tidak Berwarna
Glukosa
-
Tidak Berwarna
Pati
+
Biru

3.      Uji Barfoed
a.      Data Hasil Pengamatan
Senyawa
Hasil Uji
Keterangan
Sebelum Pengamatan
Setelah Pengamatan
Glukosa
Biru
Merah bata
Membentuk endapan (cepat)
Fruktosa
Biru
Merah bata
Membentuk endapan (cepat)
Maltosa
Biru
Merah bata
Membentuk endapan
Sukrosa
Biru
Biru
Tidak ada endapan

4.      Uji Benedict
a.      Data Hasil Pengamatan
Senyawa
Hasil Uji
Keterangan
Sebelum Pengamatan
Setelah Pengamatan
Glukosa
Biru
Merah bata
Membentuk endapan (24,19”)
Fruktosa
Biru
Merah bata
Tidak ada endapan (22,42”)
Sukrosa
Biru
Biru
Tidak ada endapan(42,98”)


PERTANYAAN 
1.Bagaimana membedakan monosakarida dan disakarida dengan menggunakan Barfoed test?
Untuk membedakan monosakarida dan disakarida menggunakan barfoed test, perhatikan kemampuan senyawa dalam membentuk endapan berwarna merah bata.Senyawa monosakarida akan dengan cepat atau mudah membentuk  endapan berwarna merah bata, sedangkan senyawa disakarida akan membutuhkan waktu lebih lama untuk membentuk endapan berwarna merah bata.Kemampuan senyawa disakarida yang lebih lama dalam membentuk endapan berwarna merah bata ini dikarenakan disakarida merupakan sakarida yang tersusun dari dua monomer sakarida, sehingga membutuhkan waktu yang lama untuk membentuk endapan berwarna merah bata.


2.    Bagaimana mengidentifikasi gula pereduksi sampel pada uji Benedict?
Pada uji benedict, gula pereduksi dapat diidentifikasi dengan memperhatikan warna yang dibentuk setelah bereaksi dengan reagen benedict.Gula yang termasuk dalam gula pereduksi akan membentuk warna merah bata.Kemampuan pembentukan warna tersebut tergantung pada jenis gugus pereduksi yang dimiliki oleh suatu senyawa.Apabila suatu senyawa memiliki gugus pereduksi berupa gugus keton bebas, maka akan lebih cepat membentuk warna merah bata jika dibandingakan dengan senyawa yang memiliki gugus pereduksi berupa gugus aldehid.

KESIMPULAN
            Praktikum yang sudah dilaksanakan merupakan praktikum yang bertujuan untuk mengetahui prinsip dasar uji kualitatif karbohidrat dan untuk mengetahui perbedaan prinsip dari masing-masing metode.Untuk melakukan uji kualitatif karbohidrat dapat dilakukan dengan metode uji molisch, uji yodium, uji barfoed dan uji benedict.Uji molisch merupakan metode analisa kualitatif karbohidrat untuk mengetahui adanya karbohidrat pada suatu sampel.Prinsip dari uji molisch yaitu reaksi dehidrasi karbohidrat oleh asam sulfat sehingga membentuk furfurat yang kemudian bereaksi dengan α-naftol sehingga membentuk kompleks warna ungu pada larutan.Uji yodium merupakan metode analisa kualitatif untuk mengetahui kandungan pati pada suatu sampel.Prinsip dari uji yodium yaitu larutan yodium (triodida) masuk ke struktur helikal pada pati yang kemudian akan membentuk warna biru pekat.Uji barfoed merupakan metode analisa kualitatif yang bertujuan untuk mengidentifikasi gula pereduksi dalam suasana asam.Prinsip dari uji barfoed yaitu monosakarida dan disakarida pereduksi akan mereduksi ion logam pada reagen barfoed sehingga membentuk endapan kupro oksida berwarna merah bata.Uji Benedict merupakan metode analisa kualitatif karbohidrat unutk mengidentifikasi gula pereduksi pada suasana basa.Prinsip dari uji benedict ini yaitu monosakarida dan disakarida pereduksi akan mereduksi larutan CuSO4 sehingga Cu tereduksi menjadi Cu2O yang berwarna merah bata.
            Untuk mengetahui perbedaan setiap metode analisa kualitatif karbohidrat,maka dilakukan beberapa perlakuan-perlakuan pada sampel.Pada uji molisch sampel yang menunjukkan hasil uji positif adalah glukosa, sukrosa dan pati.Pada uji yodium sampel yang menunjukkan uji positif adalah dekstrin dan pati.Pada uji barfoed, sampel yang menunjukkan hasil uji positif adalah glukosa, fruktosa, dan maltosa.Pada uji benedict, sampel yang, menunjukkan hasil uji positif adalah glukosa dan fruktosa.Hasil uji postif menunjukkan bahwa sampel merupakan karbohidrat yang memenuhi tujuan dari masing-masing metode uji karbohidrat.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Vanila's World Template by Ipietoon Cute Blog Design and Bukit Gambang