PRE-LAB
1.
Apa yang anda ketahui tentang respirasi dan fotosintesis? Jelaskan!
Respirasi
merupakansuatu proses pembebasan energi yang tersimpan dalam zat sumber
energi yang dilakukan melalui proses kimia dengan menggunakan O2, proses
pengambilan O2 untuk memecah senyawa-senyawa organik menjadi CO2, H2O dan
energi. Dari respirasi akan dihasilkan energi kimia ATP untak kegiatan
kehidupan, seperti sintesis (anabolisme), gerak, pertumbuhan. Fotosintesis adalah proses
pembentukan karbohidrat dari karbon dioksida (CO2) dan air (H2O) dengan
bantuan sinar matahari. Tumbuhan mampu melakukan fotosintesis karena mempunyai
sel-sel yang mengandung klorofil (zat hijau daun). Dalam fotosintesis, energi
cahaya matahari diserap oleh klorofil dan diubah menjadi energi kimia yang
disimpan dalam bentuk karbohidrat atau senyawa organik lainnya. Di dalam
tumbuhan karbohidrat diubah menjadi protein, lemak, vitamin, atau senyawa
yang lain. Senyawa-senyawa organik ini selain dimanfaatkan oleh tumbuhan itu
sendiri, juga dimanfaatkan oleh manusia dan hewan herbivora sebagai bahan
makanan(Abdurahman, 2007).
|
2.
Jelaskan pentingnya proses respirasi suatu organisme!
Proses
respirasi penting bagi suatu organisme karena pada proses respirasi,
dihasilkan energi kimia ATP.Energi kimia tersebut digunakan untuk proses
metabolisme organisme berupa metabolisme anabolisme.Anabolisme merupakan
proses perubahan senyawa sederhana menjadi senyawa kompleks(Djojodibroto,
2007).
|
3.
Jelaskan pentingnya fotosintesis bagi tanaman dan organism lain!
Tanaman perlu
melakukan proses fotosintesis karena dengan melakukan proses fotosintesis
karena untuk memproduksi glukosa sebagai sumber energi utama bagi tumbuhan,
dengan adanya glukosa ini akan terbentuk sumber energi lemak dan protein
pula. Energi lemak dan protein akan menjadi sumber makanan bagi manusia dan
hewan.Selain itu fotosintesis juga dapat membersihkan udara. Udara
dibersihkan dengan diserapnya karbondioksida dan dihasilkannya oksigen(Lambers, 2006).
|
4. Jelaskan
perbedaan antara respirasi dan fotosintesis!
Ada beberapa hal yang
membedakan respirasi dengan fotosintesis
1.
Fotosintesis menggunakan sinar matahari untuk
menghasilkan molekul makanan sedangkan Respirasi selular menggunakan molekul
glukosa untuk memperoleh molekul ATP penyimpan energi.
2.
Fotosintesis berlangsung di daun mengandung pigmen
klorofil, sedangkan respirasi selular terjadi di sitoplasma dan mitokondria
sel.
3.
Fotosintesis menggunakan air, sinar matahari, dan CO2
dari atmosfer untuk menciptakan molekul glukosa, dan melepaskan oksigen
sebagai produk sampingan. respirasi selular menggunakan molekul glukosa dan oksigen
untuk menghasilkan molekul ATP dan CO2 sebagai produk sampingan.
4.
Fotosintesis terjadi hanya ketika ada sinar matahari,
sedangkan respirasi selular terjadi setiap saat.
5.
Fotosintesis melibatkan konversi satu jenis energi ke
lain:. Energi cahaya menjadi energi kimia respirasi selular.Respirasi melibatkan menggunakan energi kimia dan
memecahnya untuk melepaskan energi.
6.
Fotosintesis berlangsung dalam dua tahap reaksi terang
dan reaksi gelap. Respirasi selular melibatkan aerobik (glikolisis) dan
respirasi anaerobik.
7.
Fotosintesis hanya terjadi pada tumbuhan dan beberapa
bakteri, sedangkan respirasi selular terjadi di semua jenis organisme hidup.
(Sumardi,
2009).
|
|
LAPORAN
PRAKTIKUM
Praktikum6.Respirasi dan Fotosintesis
1. Jelaskan mekanisme perubahan warna indikator phenol red dalam pengujian zat sisa CO2 dalam respirasi!
Mekanisme perubahn warna indiktor phenol red
dalam pengujian zat sisa CO2 dalam respirasi yaitu karbon dioksida
hasil respirasi yang ditambahkan dengan air dan dan phenol red maka akan
bereaksi membentuk HCO3- dan menghasilkan kompleks
warna oranye.Apabila dituliskan, mekanisme reaksi perubahan warna phenol red
adalah sebagai berikut :
|
2. Tuliskan dan jelaskan hasil pengamatan zat sisa CO2 dalam respirasi
No
|
Sampel
|
Warna Awal Phenol Red
|
Perubahan Warna Phenol Red
|
1
|
Jangkrik Hidup
|
Merah Bata
|
Kuning
|
2
|
Jangkrik Mati
|
Merah Bata
|
Merah Bata
|
3
|
Kecambah Segar
|
Merah Bata
|
Oranye muda
|
4
|
Kecambah Matang
|
Merah Bata
|
Merah Bata
|
5
|
Gula Ragi Segar
|
Merah Bata
|
Oranye cerah
|
6
|
Gula Ragi Matang
|
Merah Bata
|
Oranye gelap
|
7
|
Perlakuan Kontrol
|
Merah Bata
|
Merah Bata
|
Perubahan warna pada jangkrik hidup, kecambah segar, gula ragi segar dan gula ragi matang
terjadi karena jangkrik hidup melakukan respirasi, kecambah segar melakukan respirasi dan
mikroorganisme yang terdapat pada gula ragi juga melakukan respirasi.Setiap
makhluk hidup baik itu hewan,tumbuhan maupun mikroorganisme yang hidup akan
melakukan respirasi yang menghasilkan CO2 dan H2O.Karbondioksida
yang bereaksi dengan air akan membentuk HCO3-. HCO3-
tersebut apabila direaksikan dengan phenol red maka akan membentuk kompleks
warna oranye.
Untuk melakukan pengamatan perubahan warna
indikator phenol red pada perubahan sampel, perlu dipersiapkan alat dan bahan
yang akan digunakan terlebih dahulu.Alat dan bahan yang digunakan yaitu
tabung reaksi, rak tabung reaksi, sekrup, sumbat karet (jika tidak ada bisa
diganti dengan kapas), phenol red, pipet tetes, kapas dan sampel berupa
jangkrik hidup, jangkrik mati, kecambah segar, kecambah matang, gula ragi
segar, serta gula ragi matang.Setelah menyiapkan alat dan bahan yang
digunakan, beri label pada setiap tabung reaksi sesuai nama sampel yang akan
digunakan untuk mempermudah pengamatan.Setelah itu, masukkan sekrup ke dalam
setiap tabung reaksi.Sekrup ini berfungsi untuk menyangga sampel agar tidak
terkena larutan phenol red secara langsung.Kemudian dimasukkan phenol red ke
dalam tiap tabung reaksi.Phenol red ini merupakan indikator perubahan warna
yang akan menandakan apakah sampel mengalami respirasi atau tidak.Phenol red
ditambahkan ke dalam tabung reaksi hingga setengah tinggi sekrup.Kemudian,
dimasukkan masing-masing sampel pada tabung reaksi sesuai dengan label yang
lebih dahulu diberikan.Untuk sampel gula ragi tidak dimasukkan ke dalam
tabung reaksi secara langsung, namun digunakan kapas yang dibasahi dengan
gula ragi segar dan gula ragi matang.Tujuan dari kapas yang dibasahi dengan
menggunakan larutan gula ragi adalah sebagai media tumbuhnya mikroorganisme
yang akan mengalami respirasi.Setelah itu tabung reaksi disumbat dengan
menggunakan karet penyumbat ataupun kapas.Penyumbatan ini dilakukan agar respirasi
dapat terjadi secara optimal dan tidak ada gangguan dari luar.Setelah
disumbat, tabung reaksi yang diletakkan di rak tabung reaksi disimpan atau
dipindahkan pada tempat yang gelap.Hal ini dilakukan agar respirasi dapat
tejadi secara optimal, apabila tidak diletakkan pada ruang gelap maka sampel
yang mempunyai klorofil akan melakukan fotosintesis dengan bantuan cahaya
matahari yang ada sehingga akan mengganggu proses pengamatan respirasi yang
dilakukan.Setelah di letakkan di ruang gelap, tabung reaksi berisi sampel
tersebut dibiarkan beberapa saat untuk selanjutnya dilakukan pengamatan.
Setelah dilakukan pengamatan pada setiap sampel
yang dilakuakan perlakuan yang sama, didapatkan hasil yang berbeda-beda.Phenol
red yang terdapat pada tabung reaksi berisi jangkrik hidup berubah warnanya
yang awalnya merah bata menjadi kuning.Phenol red pada tabung reaksi yang
berisi kecambah segar yang awalnya berwarna merah bata menjadi oranye
muda.Phenol red pada tabung reaksi berisi kapas yang ditambahkan gula ragi segar
yang awalnya berwarna merah bata menjadi kuning cerah.Phenol red pada tabung
reaksi berisi kapas yang ditambahkan gula ragi matang yang awalnya berwarna
merah bata menjadi kuning gelap.Meskipun beberapa tabung reaksi dengan sampel
yang berbeda menunjukkan perubahan warna pada phenol red, namun ada beberapa
tabung reaksi dengan sampel tertentu yang tidak menunjukkan perubahan
warna.Phenol red tetap berwarna merah bata setelah dilakukan beberapa
perlakuan-perlakuan.Phenol red yang tidak berubah warna tersebut merupakan
phenol red yang terdapat pada tabung reaksi yang di dalamnya terdapat sampel
jangkrik mati dan kecambah matang.Hal
ini sudah sesuai dengan literatur(Suyitno, 2009) yang menjelaskan bahwa
proses respirasi dapat terjadi pada setiap makhluk hidup tidak terkecuali
pada mikroorganisme, namun proses repirasi tidak dapat terjadi pada makhluk
hidup yang sudah mati.Seperti yang disebutkan pada literatur (Raven, 2007)
bahwa proses respirasi pada hewan, tumbuhan dan mikroorganisme menghasilkan
CO2 dan H2O.Kedua hasil respirasi tersebut apabila
bereaksi maka akan terbentu HCO3-. HCO3-
dapat bereaksi dengan phenol red dan menghasilkan warna oranye yang menjadi
indikator bahwa terjadi respirasi.
|
3. Jelaskan mekanisme kerja uji amilum dalam pengamatan peranan sinar matahari dan klorofil dalam proses fotosisntesis!
Mekanisme uji amilum dalam pengamatan peranan sinar
matahari dan klorofil dalam proses foto sintesis yaitu tumbuhan yang memiliki
klorofil apabila terdapat CO2 dan H2O yang mencukupi,
maka akan mengalami proses fotosintesis dengan bantuan cahaya matahari yang
akan menghasilkan glukosa, oksigen dan energi.Glukosa yang dihasilkan pada
proses fotosintesis ini dapat diketahui keberadaannya dengan menggunakan
laruan iodin.Larutan iodin akan bereaksi dengan glukosa dan membentuk warna
biru kehitaman.Mekanisme reaksi yang terjadi pada proses fotosintesis sendiri apabila
dituliskan adalah sebagai berikut :
|
Perubahan warna dari daun yang direaksikan dengan iodin akan berubah
warna menjadi biru kehitaman dapat terjadi karena daun tersebut mengalami
proses fotosintesis.Mekanisme dari proses foto sintesis yaitu tumbuhan
berklorofil yang menyerap H2O dari dalam tanah dan menyerap CO2
dari udara apabila terdapat sinar matahari, maka akan terjadi proses foto
sintesis yang menghasilkan O2 dan senyawa organik dalam bentuk
glukosa dan energi.Glukosa hasil fotosintesis tersebut dapat dibuktikan
keberadaannya dengan meneteskan larutan iodin pada daun yang mengalami proses
fotosintesis.Glukosa pada daun yang mengalami fotosintesis jika bereaksi
dengan iodin akan membentuk warna biru kehitaman.
Untuk melakukan pengujian bahwa proses fotosintesis membutuhkan klorofil
dan cahaya matahari serta menghasilkan glukosa, maka dilakukan beberapa
perlakuan-perlakuan.Sebelum dilakukan pengujian, perlu dipersiapkan alat dan
bahan yang akan digunakan.Alat dan bahan yang akan digunakan yaitu daun
coleus, alumunium foil, alkohol, tabung reaksi, beaker glass, aquades, air,
larutan iodin serta pipet tetes.Setelah menyiapkan alat dan bahan yang
dibutuhkan, daun dibagi menjadi dua bagian, bagian pertama ditutup dengan
alumunium foil dan bagian kedua tidak ditutup dengan alumunium foil.Tujuan daun
ditutup dengan alumunium foil ini adalah untuk mencegah daun melakukan proses
fotosintesis.Setelah itu daun dibiarkan untuk beberapa saat.Penutupan daun
ini sebaiknya dilakukan beberapa hari sebelum dilakukannya praktikum.Daun
kemudian dipetik dan dibuka alumunium foil yang menutupinya.Kemudian daun
diremas-remas agar struktur daun dapat rusak namun jangan sampai terjadi
kerusakan pada daun seperti sobek atau sebagainya.Setelah itu daun tersebut
dimasukkan ke dalam gelas beaker yang sudah terdapat air.Daun tersebut
kemudian direbus ± selama 20menit.Hal ini dilakukan untuk membersihkan daun,
mengurangi kotoran pada daun serta membuka pori-pori daun sehingga antosianin
dapat dilarutkan.Setelah direbus ±, daun diangkat dan dikeringkan.Pengeringan
ini bertujuan untuk menghilangkan aquades pada daun sehingga kerja alkohol
tidak terganggu.Setelah dipastikan daun kering dan tidak ada aquades, daun
dimasukkan ke dalam tabung reaksi yang sudah diisi dengan alkohol kemudian
dilakukan pemanasan hingga alkohol yang terdapat pada tabung reaksi hampir
habis.Pemanasan ini bertujuan agar dapat melarutkan klorofil daun.Setelah
dipanaskan daun diambil dari tabung reaksi secara perlahan-lahan dan kemudian
dikeringkan agar alkohol pada daun dapat hilang.Selanjutnya, daun direbus
kembali pada aquades.Kemudian diangkat dan dikeringkan agar tidak ada sisa
aquades yang dapat menghambat penyerapan iodin oleh daun.Setelah kering, daun
ditetesi dengan larutan iodin secara merata kemudian amati perubahan yang
terjadi.
Dari beberapa perlakuan-perlakuan yang sudah dilakukan, daun yang tidak
ditutup dengan alumunium foil setelah dilakukan perlakuan-perlakuan dan
ditetesi larutan iodin, warnanya menjadi biru kehitaman.Sedangkan daun yang
ditutup dengan alumunium foil, warnanya sedikit lebih cerah.Hal ini sudah
sesuai dengan literatur (Prasetyo, 2007) yang menjelaskan bahwa daun yang
mengalami fotosintesis apa bila dilakukan uji amilum menggunakan larutan
iodin, maka daun yang berfotosintesis tidak berwarna hijau lagi namun berwarna
biru kehitaman.Pada daun yang ditutup dengan alumunium foil, warnanya tidak
begitu biru kehitaman.Hal ini dapat terjadi karena daun yang ditutup
alumunium foil tidak melakukan
fotosintesis, namun pad daun tersebut masih terdapat glukosa hasil
fotosintesis sebelumnya (sebelum daun ditutup dengan alumunium foil),
sehingga daun sedikit berwarna biru kehitaman.
Daun yang digunakan untuk pengamatan atau pengujian adalah daun coleus.
Menurut literatur
(Ratnasari, 2008) coleus adalah tanaman foliage (daun hias) yang
populer dan sangat cocok dengan iklim Indonesia.Ada beberapa jenis daun
coleus, yaitu coleus blumei brigthness, coleus blumei verschaffelti,coleus
hybridus albama sunset, coleus hybridus butterfly,coleus hybridus cardinal,
coleus hybridus eleanor,coleus hybridus freckles, dan coleus hybridus
hurricanae louise.Perbedaan yang paling terlihat dari setiap jenis daun
coleus adalah perbedaan warnanya.Ada yang didominasi warna ungu muda,
perpaduan warna kuning kehijauan dengan merah tua, daun berwarna hijau namun
bagian tepi berwarna kuning kehijauan, daun berwarna merah tua namun bagian
tepi berwarna hijau kekuningan, daun berwarna pink dans sebagian merah tua,
daun berwarna merah tua dan tepi berwarna hijau kekuningan serta daun
berwarna ungu muda dan terdapat warna putih pada bagian pinggir sebelum warna
hiaju pada tepi daun.Perbedaan warna ini dikarenakan perbedaan kandungan
klorofil dibandingkan dengan pigmen warna lainnya.Pada tumbuhan coleus,
anthocyanins selalu muncul memberikan warna merah keunguan.Warna pada pada
setiap daun tanaman coleus berpengaruh terhadap proses fotosintesisnya.Sepeti
yang dijelaskan pada literatur(Burhanudin, 2008) bahwa semakin hijau warna
daun maka semakin besar kandungan klorofilnya sehingga proses fotosintesis
akan semakin cepat terjadi dan mengahasilkan senyawa organik yang lebih
banyak.Sehingga pada proses fotosintesis daun coleus yang banyak memiliki
warna hijau pada daunnya maka proses fotosintesis akan lebih cepat terjadi
dan senyawa organik yang dihasilkan juga akan lebih banyak.Menurut literatur
(Prasetyo, 2007), coleus merupakan daun yang melakukan fotosintesis meskipun
warna daun yang digunakan untuk pengujian adalah berwarna merah tua keunguan.
|
Kesimpulan
Pada praktikum kali ini dilakukan beberapa
perlakuan-perlakuan dengan tujuan untuk membuktikan dihasilkannya CO2
selama respirasi dan membuktikan perlunya klorofil dalam
fotosintesis.Pembuktian dihasilkannya CO2 selama respirasi pada
prinsipnya yaitu menguji respirasi pada sampel hewan, tumbuhan maupun
mikroorganisme dimana hasil respirasi dari ketiga sampel tersebut adalah CO2
dan H2O yang bereaksi membentuk HCO3- yang
merupakan asam lemah dan apabila bereaksi dengan phenol red dalam ruang
tertutup akan membentuk kompleks warna oranye.Setelah dilakukan beberapa
perlakuan-perlakuan menggunakan jangkrik hidup, jangkrik mati, kecambah
segar, kecambah matang, gula ragi segar dan gula ragi matang didapatkan hasil
bahwa yang melakukan respirasi dan menghasilkan CO2 adalah
jangkrik hidup, kecambah segar, dan mikroorganisme yang terdapat pada gula
ragi segar dan gula ragi matang.Sedangkan pembuktikan perlunya klorofil dalam
fotosintesis pada prinsipnya yaitu menguji terjadinya fotosintesis pada
tanaman yang ditandai dengan perubahan warna daun setelah ditetesi iodin,
dimana bagian daun yang menghasilkan amilum akan berwarna biru ungu kehitaman
yang berarti daun tersebut mengalami fotosintesis begitu pula
sebaliknya.Setelah dilakukan beberapa perlakuan pada daun coleus, ujung daun
yang ditutup dengan alumunium foil menunjukkan warna biru kehitaman yang
lebih cerah dibandingkan pada bagian daun yang tidak ditutup dengan alumunium
foil.
|