Selasa, 02 Juni 2015

RESPIRASI DAN FOTOSINTESIS

PRE-LAB
1.      Apa yang anda ketahui tentang respirasi dan fotosintesis? Jelaskan!
Respirasi merupakansuatu proses pembebasan energi yang tersimpan dalam zat sumber energi yang dilakukan melalui proses kimia dengan menggunakan O2, proses pengambilan O2 untuk memecah senyawa-senyawa organik menjadi CO2, H2O dan energi. Dari respirasi akan dihasilkan energi kimia ATP untak kegiatan kehidupan, seperti sintesis (anabolisme), gerak, pertumbuhan. Fotosintesis adalah proses pembentukan karbohidrat dari karbon dioksida (CO2) dan air (H2O) dengan bantuan sinar matahari. Tumbuhan mampu melakukan fotosintesis karena mempunyai sel-sel yang mengandung klorofil (zat hijau daun). Dalam fotosintesis, energi cahaya matahari diserap oleh klorofil dan diubah menjadi energi kimia yang disimpan dalam bentuk karbohidrat atau senyawa organik lainnya. Di dalam tumbuhan karbohidrat diubah menjadi protein, lemak, vitamin, atau senyawa yang lain. Senyawa-senyawa organik ini selain dimanfaatkan oleh tumbuhan itu sendiri, juga dimanfaatkan oleh manusia dan hewan herbivora sebagai bahan makanan(Abdurahman, 2007).


2.      Jelaskan pentingnya proses respirasi suatu organisme!

Proses respirasi penting bagi suatu organisme karena pada proses respirasi, dihasilkan energi kimia ATP.Energi kimia tersebut digunakan untuk proses metabolisme organisme berupa metabolisme anabolisme.Anabolisme merupakan proses perubahan senyawa sederhana menjadi senyawa kompleks(Djojodibroto, 2007).


3.      Jelaskan  pentingnya fotosintesis bagi tanaman dan organism lain!

Tanaman perlu melakukan proses fotosintesis karena dengan melakukan proses fotosintesis karena untuk memproduksi glukosa sebagai sumber energi utama bagi tumbuhan, dengan adanya glukosa ini akan terbentuk sumber energi lemak dan protein pula. Energi lemak dan protein akan menjadi sumber makanan bagi manusia dan hewan.Selain itu fotosintesis juga dapat membersihkan udara. Udara dibersihkan dengan diserapnya karbondioksida dan dihasilkannya oksigen(Lambers, 2006).

4.      Jelaskan perbedaan antara respirasi dan fotosintesis!
Ada beberapa hal yang membedakan respirasi dengan fotosintesis
1.      Fotosintesis menggunakan sinar matahari untuk menghasilkan molekul makanan sedangkan Respirasi selular menggunakan molekul glukosa untuk memperoleh molekul ATP penyimpan energi.
2.      Fotosintesis berlangsung di daun mengandung pigmen klorofil, sedangkan respirasi selular terjadi di sitoplasma dan mitokondria sel.
3.      Fotosintesis menggunakan air, sinar matahari, dan CO2 dari atmosfer untuk menciptakan molekul glukosa, dan melepaskan oksigen sebagai produk sampingan. respirasi selular menggunakan molekul glukosa dan oksigen untuk menghasilkan molekul ATP dan CO2 sebagai produk sampingan.
4.      Fotosintesis terjadi hanya ketika ada sinar matahari, sedangkan respirasi selular terjadi setiap saat.
5.      Fotosintesis melibatkan konversi satu jenis energi ke lain:. Energi cahaya menjadi energi kimia respirasi selular.Respirasi  melibatkan menggunakan energi kimia dan memecahnya untuk melepaskan energi.
6.      Fotosintesis berlangsung dalam dua tahap reaksi terang dan reaksi gelap. Respirasi selular melibatkan aerobik (glikolisis) dan respirasi anaerobik.
7.      Fotosintesis hanya terjadi pada tumbuhan dan beberapa bakteri, sedangkan respirasi selular terjadi di semua jenis organisme hidup.
(Sumardi, 2009).

Uji sach adalah rancangan percobaan yang yang dilakukan Julius von Sachs yang dalam percobaanya ia berhasil mengambil kesimpulan bahwa fotosintesis menghasilkan amilum (zat tepung).Prinsip uji sach yaitu membuktikan bahwa dalam proses fotosintesis terjadi pada tumbuhan yang berklorofil memerlukan cahaya matahari dan menghasilkan amilum dengan menggunakan reagen yodium (Setiowati, 2007).
 
 









LAPORAN PRAKTIKUM
Praktikum6.Respirasi dan Fotosintesis

1.      Jelaskan mekanisme perubahan warna indikator phenol red dalam pengujian zat sisa CO2 dalam respirasi!
Mekanisme perubahn warna indiktor phenol red dalam pengujian zat sisa CO2 dalam respirasi yaitu karbon dioksida hasil respirasi yang ditambahkan dengan air dan dan phenol red maka akan bereaksi membentuk HCO3- dan menghasilkan kompleks warna oranye.Apabila dituliskan, mekanisme reaksi perubahan warna phenol red adalah sebagai berikut :
CO2 + H2O + Phenol Red à HCO3- + Kompleks warna oranye
 
 





2.      Tuliskan dan jelaskan hasil pengamatan zat sisa CO2 dalam respirasi
No
Sampel
Warna Awal Phenol Red
Perubahan Warna Phenol Red
1
Jangkrik Hidup
Merah Bata
Kuning
2
Jangkrik Mati
Merah Bata
Merah Bata
3
Kecambah Segar
Merah Bata
Oranye muda
4
Kecambah Matang
Merah Bata
Merah Bata
5
Gula Ragi Segar
Merah Bata
Oranye cerah
6
Gula Ragi Matang
Merah Bata
Oranye gelap
7
Perlakuan Kontrol
Merah Bata
Merah Bata


Perubahan warna pada jangkrik hidup, kecambah  segar, gula ragi segar dan gula ragi matang terjadi karena jangkrik hidup melakukan respirasi,  kecambah segar melakukan respirasi dan mikroorganisme yang terdapat pada gula ragi juga melakukan respirasi.Setiap makhluk hidup baik itu hewan,tumbuhan maupun mikroorganisme yang hidup akan melakukan respirasi yang menghasilkan CO2 dan H2O.Karbondioksida yang bereaksi dengan air akan membentuk HCO3-. HCO3- tersebut apabila direaksikan dengan phenol red maka akan membentuk kompleks warna oranye.
Untuk melakukan pengamatan perubahan warna indikator phenol red pada perubahan sampel, perlu dipersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan terlebih dahulu.Alat dan bahan yang digunakan yaitu tabung reaksi, rak tabung reaksi, sekrup, sumbat karet (jika tidak ada bisa diganti dengan kapas), phenol red, pipet tetes, kapas dan sampel berupa jangkrik hidup, jangkrik mati, kecambah segar, kecambah matang, gula ragi segar, serta gula ragi matang.Setelah menyiapkan alat dan bahan yang digunakan, beri label pada setiap tabung reaksi sesuai nama sampel yang akan digunakan untuk mempermudah pengamatan.Setelah itu, masukkan sekrup ke dalam setiap tabung reaksi.Sekrup ini berfungsi untuk menyangga sampel agar tidak terkena larutan phenol red secara langsung.Kemudian dimasukkan phenol red ke dalam tiap tabung reaksi.Phenol red ini merupakan indikator perubahan warna yang akan menandakan apakah sampel mengalami respirasi atau tidak.Phenol red ditambahkan ke dalam tabung reaksi hingga setengah tinggi sekrup.Kemudian, dimasukkan masing-masing sampel pada tabung reaksi sesuai dengan label yang lebih dahulu diberikan.Untuk sampel gula ragi tidak dimasukkan ke dalam tabung reaksi secara langsung, namun digunakan kapas yang dibasahi dengan gula ragi segar dan gula ragi matang.Tujuan dari kapas yang dibasahi dengan menggunakan larutan gula ragi adalah sebagai media tumbuhnya mikroorganisme yang akan mengalami respirasi.Setelah itu tabung reaksi disumbat dengan menggunakan karet penyumbat ataupun kapas.Penyumbatan ini dilakukan agar respirasi dapat terjadi secara optimal dan tidak ada gangguan dari luar.Setelah disumbat, tabung reaksi yang diletakkan di rak tabung reaksi disimpan atau dipindahkan pada tempat yang gelap.Hal ini dilakukan agar respirasi dapat tejadi secara optimal, apabila tidak diletakkan pada ruang gelap maka sampel yang mempunyai klorofil akan melakukan fotosintesis dengan bantuan cahaya matahari yang ada sehingga akan mengganggu proses pengamatan respirasi yang dilakukan.Setelah di letakkan di ruang gelap, tabung reaksi berisi sampel tersebut dibiarkan beberapa saat untuk selanjutnya dilakukan pengamatan.
Setelah dilakukan pengamatan pada setiap sampel yang dilakuakan perlakuan yang sama, didapatkan hasil yang berbeda-beda.Phenol red yang terdapat pada tabung reaksi berisi jangkrik hidup berubah warnanya yang awalnya merah bata menjadi kuning.Phenol red pada tabung reaksi yang berisi kecambah segar yang awalnya berwarna merah bata menjadi oranye muda.Phenol red pada tabung reaksi berisi kapas yang ditambahkan gula ragi segar yang awalnya berwarna merah bata menjadi kuning cerah.Phenol red pada tabung reaksi berisi kapas yang ditambahkan gula ragi matang yang awalnya berwarna merah bata menjadi kuning gelap.Meskipun beberapa tabung reaksi dengan sampel yang berbeda menunjukkan perubahan warna pada phenol red, namun ada beberapa tabung reaksi dengan sampel tertentu yang tidak menunjukkan perubahan warna.Phenol red tetap berwarna merah bata setelah dilakukan beberapa perlakuan-perlakuan.Phenol red yang tidak berubah warna tersebut merupakan phenol red yang terdapat pada tabung reaksi yang di dalamnya terdapat sampel jangkrik mati dan  kecambah matang.Hal ini sudah sesuai dengan literatur(Suyitno, 2009) yang menjelaskan bahwa proses respirasi dapat terjadi pada setiap makhluk hidup tidak terkecuali pada mikroorganisme, namun proses repirasi tidak dapat terjadi pada makhluk hidup yang sudah mati.Seperti yang disebutkan pada literatur (Raven, 2007) bahwa proses respirasi pada hewan, tumbuhan dan mikroorganisme menghasilkan CO2 dan H2O.Kedua hasil respirasi tersebut apabila bereaksi maka akan terbentu HCO3-. HCO3- dapat bereaksi dengan phenol red dan menghasilkan warna oranye yang menjadi indikator bahwa terjadi respirasi.



3.      Jelaskan mekanisme kerja uji amilum dalam pengamatan peranan sinar matahari dan klorofil dalam proses fotosisntesis!
Mekanisme  uji amilum dalam pengamatan peranan sinar matahari dan klorofil dalam proses foto sintesis yaitu tumbuhan yang memiliki klorofil apabila terdapat CO2 dan H2O yang mencukupi, maka akan mengalami proses fotosintesis dengan bantuan cahaya matahari yang akan menghasilkan glukosa, oksigen dan energi.Glukosa yang dihasilkan pada proses fotosintesis ini dapat diketahui keberadaannya dengan menggunakan laruan iodin.Larutan iodin akan bereaksi dengan glukosa dan membentuk warna biru kehitaman.Mekanisme reaksi yang terjadi pada  proses fotosintesis sendiri apabila dituliskan adalah sebagai berikut :
 







Perubahan warna dari daun yang direaksikan dengan iodin akan berubah warna menjadi biru kehitaman dapat terjadi karena daun tersebut mengalami proses fotosintesis.Mekanisme dari proses foto sintesis yaitu tumbuhan berklorofil yang menyerap H2O dari dalam tanah dan menyerap CO2 dari udara apabila terdapat sinar matahari, maka akan terjadi proses foto sintesis yang menghasilkan O2 dan senyawa organik dalam bentuk glukosa dan energi.Glukosa hasil fotosintesis tersebut dapat dibuktikan keberadaannya dengan meneteskan larutan iodin pada daun yang mengalami proses fotosintesis.Glukosa pada daun yang mengalami fotosintesis jika bereaksi dengan iodin akan membentuk warna biru kehitaman.
Untuk melakukan pengujian bahwa proses fotosintesis membutuhkan klorofil dan cahaya matahari serta menghasilkan glukosa, maka dilakukan beberapa perlakuan-perlakuan.Sebelum dilakukan pengujian, perlu dipersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.Alat dan bahan yang akan digunakan yaitu daun coleus, alumunium foil, alkohol, tabung reaksi, beaker glass, aquades, air, larutan iodin serta pipet tetes.Setelah menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan, daun dibagi menjadi dua bagian, bagian pertama ditutup dengan alumunium foil dan bagian kedua tidak ditutup dengan alumunium foil.Tujuan daun ditutup dengan alumunium foil ini adalah untuk mencegah daun melakukan proses fotosintesis.Setelah itu daun dibiarkan untuk beberapa saat.Penutupan daun ini sebaiknya dilakukan beberapa hari sebelum dilakukannya praktikum.Daun kemudian dipetik dan dibuka alumunium foil yang menutupinya.Kemudian daun diremas-remas agar struktur daun dapat rusak namun jangan sampai terjadi kerusakan pada daun seperti sobek atau sebagainya.Setelah itu daun tersebut dimasukkan ke dalam gelas beaker yang sudah terdapat air.Daun tersebut kemudian direbus ± selama 20menit.Hal ini dilakukan untuk membersihkan daun, mengurangi kotoran pada daun serta membuka pori-pori daun sehingga antosianin dapat dilarutkan.Setelah direbus ±, daun diangkat dan dikeringkan.Pengeringan ini bertujuan untuk menghilangkan aquades pada daun sehingga kerja alkohol tidak terganggu.Setelah dipastikan daun kering dan tidak ada aquades, daun dimasukkan ke dalam tabung reaksi yang sudah diisi dengan alkohol kemudian dilakukan pemanasan hingga alkohol yang terdapat pada tabung reaksi hampir habis.Pemanasan ini bertujuan agar dapat melarutkan klorofil daun.Setelah dipanaskan daun diambil dari tabung reaksi secara perlahan-lahan dan kemudian dikeringkan agar alkohol pada daun dapat hilang.Selanjutnya, daun direbus kembali pada aquades.Kemudian diangkat dan dikeringkan agar tidak ada sisa aquades yang dapat menghambat penyerapan iodin oleh daun.Setelah kering, daun ditetesi dengan larutan iodin secara merata kemudian amati perubahan yang terjadi.
Dari beberapa perlakuan-perlakuan yang sudah dilakukan, daun yang tidak ditutup dengan alumunium foil setelah dilakukan perlakuan-perlakuan dan ditetesi larutan iodin, warnanya menjadi biru kehitaman.Sedangkan daun yang ditutup dengan alumunium foil, warnanya sedikit lebih cerah.Hal ini sudah sesuai dengan literatur (Prasetyo, 2007) yang menjelaskan bahwa daun yang mengalami fotosintesis apa bila dilakukan uji amilum menggunakan larutan iodin, maka daun yang berfotosintesis tidak berwarna hijau lagi namun berwarna biru kehitaman.Pada daun yang ditutup dengan alumunium foil, warnanya tidak begitu biru kehitaman.Hal ini dapat terjadi karena daun yang ditutup alumunium foil tidak melakukan  fotosintesis, namun pad daun tersebut masih terdapat glukosa hasil fotosintesis sebelumnya (sebelum daun ditutup dengan alumunium foil), sehingga daun sedikit berwarna biru kehitaman.
Daun yang digunakan untuk pengamatan atau pengujian adalah daun coleus. Menurut literatur (Ratnasari, 2008) coleus adalah tanaman foliage (daun hias) yang populer dan sangat cocok dengan iklim Indonesia.Ada beberapa jenis daun coleus, yaitu coleus blumei brigthness, coleus blumei verschaffelti,coleus hybridus albama sunset, coleus hybridus butterfly,coleus hybridus cardinal, coleus hybridus eleanor,coleus hybridus freckles, dan coleus hybridus hurricanae louise.Perbedaan yang paling terlihat dari setiap jenis daun coleus adalah perbedaan warnanya.Ada yang didominasi warna ungu muda, perpaduan warna kuning kehijauan dengan merah tua, daun berwarna hijau namun bagian tepi berwarna kuning kehijauan, daun berwarna merah tua namun bagian tepi berwarna hijau kekuningan, daun berwarna pink dans sebagian merah tua, daun berwarna merah tua dan tepi berwarna hijau kekuningan serta daun berwarna ungu muda dan terdapat warna putih pada bagian pinggir sebelum warna hiaju pada tepi daun.Perbedaan warna ini dikarenakan perbedaan kandungan klorofil dibandingkan dengan pigmen warna lainnya.Pada tumbuhan coleus, anthocyanins selalu muncul memberikan warna merah keunguan.Warna pada pada setiap daun tanaman coleus berpengaruh terhadap proses fotosintesisnya.Sepeti yang dijelaskan pada literatur(Burhanudin, 2008) bahwa semakin hijau warna daun maka semakin besar kandungan klorofilnya sehingga proses fotosintesis akan semakin cepat terjadi dan mengahasilkan senyawa organik yang lebih banyak.Sehingga pada proses fotosintesis daun coleus yang banyak memiliki warna hijau pada daunnya maka proses fotosintesis akan lebih cepat terjadi dan senyawa organik yang dihasilkan juga akan lebih banyak.Menurut literatur (Prasetyo, 2007), coleus merupakan daun yang melakukan fotosintesis meskipun warna daun yang digunakan untuk pengujian adalah berwarna merah tua keunguan.




Kesimpulan
Pada praktikum kali ini dilakukan beberapa perlakuan-perlakuan dengan tujuan untuk membuktikan dihasilkannya CO2 selama respirasi dan membuktikan perlunya klorofil dalam fotosintesis.Pembuktian dihasilkannya CO2 selama respirasi pada prinsipnya yaitu menguji respirasi pada sampel hewan, tumbuhan maupun mikroorganisme dimana hasil respirasi dari ketiga sampel tersebut adalah CO2 dan H2O yang bereaksi membentuk HCO3- yang merupakan asam lemah dan apabila bereaksi dengan phenol red dalam ruang tertutup akan membentuk kompleks warna oranye.Setelah dilakukan beberapa perlakuan-perlakuan menggunakan jangkrik hidup, jangkrik mati, kecambah segar, kecambah matang, gula ragi segar dan gula ragi matang didapatkan hasil bahwa yang melakukan respirasi dan menghasilkan CO2 adalah jangkrik hidup, kecambah segar, dan mikroorganisme yang terdapat pada gula ragi segar dan gula ragi matang.Sedangkan pembuktikan perlunya klorofil dalam fotosintesis pada prinsipnya yaitu menguji terjadinya fotosintesis pada tanaman yang ditandai dengan perubahan warna daun setelah ditetesi iodin, dimana bagian daun yang menghasilkan amilum akan berwarna biru ungu kehitaman yang berarti daun tersebut mengalami fotosintesis begitu pula sebaliknya.Setelah dilakukan beberapa perlakuan pada daun coleus, ujung daun yang ditutup dengan alumunium foil menunjukkan warna biru kehitaman yang lebih cerah dibandingkan pada bagian daun yang tidak ditutup dengan alumunium foil.




PENGAMATAN JARINGAN HEWAN

PRE-LAB

1.      Sebutkan dan jelaskan minimal 3 perbedaan sel tanaman dan sel hewan!

Ada beberapa perbedaan pada sel tumbuhan dan sel hewan, yaitu :
1.      Sel tumbuhan memiliki dinding sel sedangkan sel hewan tidak memiliki.
Dinding sel hanya terdapat pada sel tumbuhan.Dinding sel pada tumbuhan terdiri dari selulosa yang kuat sehingga dapat memberikan songkongan, perlindungan dan dapat mengekalkan bentuk sel.Dindin sel juga berfungsi untuk menyongkong tumbuhan agar tidak layu (Sumardi, 2009).
2.      Sel tumbuhan memiliki butir plastisida sedangkan sel hewan tidak
Plastisida merupakan organel dari sel yang akan menghasilkan warna pada sel tumbuhan.Plastida ada tiga macam, yaitu yang berbentuk amilum (leukoplast), yang umumnya berwarna hijau (kloropalast), dan plastisida yang mengandung karoten (kromoplast) (Sumardi, 2009).
3.      Sel tumbuhan tidak memiliki lisosom sedangkan sel hewan mempunyai
Lisosom merupakan organel sel yang berupa kantrong yang terikat membran yang berisi enzim hidrolitik.Enzim hidrolitik merupakan enzim yang berguna untuk mengontrol pencernaan intraseluler pada berbagai keadaan.Fungsi untama dari lisosom adalah endositosis, fagositosis dan autofagi(Sumardi, 2009).
4.      Sel tumbuhan jumlah mitokondria relatif sedikit sedangkan sel tumbuhan relatif banyak
Mitokondria merupakan tempat terjadinya proses respirasi.Mitokondria terdapat banyak pada sel yang memiliki aktivitas metabolisme tinggi dan memerlukan banyak ATP dalam jumlah banyak(Sumardi, 2009).
5.      Sel tumbuhan bentuknya tetap karena dinding sel yang terbuat dari selulosa sedangkan sel tumbuhan bentuknya tidak tetap karena hanya memiliki membran sel yang keadaanya tidak kaku.
Dinding sel terdiri dari selulosa, hemiselulosa, pektin, lignin, kittin, garam karbonat dan silikat dari Ca dan Mg.Dinding sel berfungsi untuk mengekalkan bentuk dari sel(Sumardi, 2009).






2.      Sebutkan dan jelaskan minimal 3 jenis jaringan pada hewan!
Jenis-jenis jaringan pada hewan, yaitu :
1.      Jaringan Ikat
Jaringan ikat merupakan jaringan yang berfungsi meilndungi jaringan dan prgan, serta mengikat sel untuk membentuk jaringan dan membentuk jaringan untuk membentuk organ.Jaringan ikat berdasarkan struktur dan fungsinya dibagi menjadi dua yaitu jaringan ikat longgar dan jaringan ikat padat(Abdurahman, 2007).
2.      Jaringan Otot
Jaringan otot merupakan jaringan yang memiliki sifat kontrakbilitas dan relakbilitas.Jaringan otot berfungsi sebagai penggerak.Jaringan otot terdiri dari sel-sel otot yang apabila diamati dengan mikroskop memiliki garis gelap dan terang berselang-seling.jaringan otot berdasarkan struktur penyusunnya dibedakan menjadi tiga yaitu otot polos, otot jantung dan otot lurik(Abdurahman, 2007).
3.      Jaringan Saraf
Jaringan saraf merupakan jaringan yang tersususn atas sel-sel saraf atau neuro dan serabut saraf.Tiap neuron atau sel saraf terdiri dari badan sel saraf, cabang dendrit dan cabang akson.Fungsi dari jaringan saraf yaitu sebagai penghantar rangsang yang membawa rangsang dari reseptor ke otak kemudian diteruskan ke otot.Terdapat 3 macam sel saraf, yaitu sel saraf sensorik, motorik dan penghubung(Abdurahman, 2007).


3.      Berilahtanda (v) untuksetiapkomponen yang dimilikiolehselhewan
Komponen
SelHewan
Dindingsel
-
Plasma membran
V
Nukleus
V
Nukleolus
V
Ribosom
V
Endoplasmic retikulum
V
Aparatusgolgi
V
Lisosom
V
Mitokondria
V
kloroplas
-
Peroxisomes
V
Sistokeleton
V
sentriol
V

1.      Faktor apa saja yang mempengaruhi perbedaan stuktur jaringan hewan?

Pada hewan terdapat beberapa jaringan hewan yaitu jaringan epitelium, jaringan pengikat, jaringan otot, jaringan saraf,dan jaringan penyongkong.Struktur dari masing-masing jaringan berbeda karena fungsi masing-masing jaringan berbeda dan sel penyusunnya berbeda.Selain itu terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi perbedaan struktur jaringan hewan yaitu jumlah sel, jumlah lapisan sel, suhu sekitar dan bentuk epitelium(Sumarno, 2008).


2.      Jelaskan perbedaan hasil pengamatan anda!

Pengamatan yang sudah dilakukan merupakan pengamatan dengan mengggunakan dua preparat yaitu preparat darah dan preparat duodenum. Pengamatan pada sel darah yang dilakukan menunjukkan bahwa pada sel darah terdapat limfosit berwarna transparan, eritrosit berbentuk bulat dan berwarna merah dengan jumlah eritrosit yang lebih banyak daripada jumlah limfosit.Hasil pengamatan tersebut sesuai dengan literatur (Sardjono, 2008) yang menjelaskan pada sel darah terdapat plasma darah, sel darah merah (eritrosit) dan sel darah putih (limfosit).Sedangkan pada pengamatan duodenum didapatkan bagian dari duodenum yaitu membran basal, inti sel berbentuk bulatan, epitel silindris dan lumen.Hasil pengamatan yang dilakukan juga sesuai dengan literatur(Darmato, 2007) yang menyebutkan bahwa apabila dilakukan pengamatan dengan menggunakan mikroskop dengan preparat duodenum, maka bagian yang terlihat adalah membran basal, inti sel, epitel silindris dan lumen.Dari kedua preparat yang digunakan yaitu preparat darah dan preparat duodenum menunjukkan perbedaan bagian-bagian pada sel darah dan duodenum.


3.      Apa hubungan antara bentuk jaringan dengan fungsi dalam organisme hewan?

Jaringan pada hewan memiliki bentuk yang beragam.Keberagaman bentuk jaringan tersebut dikarenakan perbedaan sel penyusunnya.Karena sel penyusunnya berbeda, maka bentuk dari jaringan juga beragam.Keberagam bentuk dari jaringan hewan inilah yang dapat berkerja sama untuk membuentuk suatu fungsi fisiologi organisme hewan.Dengan kata lain, apa bila bentuk jaringannya sama, maka sel penyusunnya sama sehingga masing-masing jaringan tidak memiliki fungsi yang berbeda dan menyebabkan tidak terbentuknya suatu fungsi fisiologi(Warsito, 2007).

Kesimpulan

Pengamatan sel hewan yang dilakukan pada prinsipnya adalah mengamati bagian hewan di bawah mikroskop dengan perbesaran 40x kemudian perbesaran 400x.Tujuan dilakukannya pengamatan sel hewan ini adalah agar mampu mengamati struktur dari jaringan hewan serta agar mampu menggambarkan struktur jaringan hewan.Pada pengamatan sel darah hewan diketahui terdapat plasma darah, eritrosit dan limfosit.Sedangkan pengamatan pada duodenum diketahui terdapat membran basal, inti sel, lumen dan epitel silindris.


PENGAMATAN JARINGAN TANAMAN


PRE-LAB

1.      Apa yang dimaksud dengan sel eukariotik?
Sel Eukariotik merupakan sel yang mempunyai diamater antara 10µm sampai 100µm.Sel eukariotik merupakan tipe sel yang memiliki sistem endomembran.Pada sel eukariotik dibatasi  oleh sistem membran.Pada sel eukariot, sitoplasma memiliki berbagai jenis organel.Beberapa jenis organel tersebut antara lain badan golgi, retikulum endoplasma, kloroplas (khusus tumbuhan), mitokondria, badan mikro dan lisosom.Organimse yang memiliki sel eukariot contohnya adalah tumbuhan.


2.      Sebutkan dan jelaskan jenis jaringan pada tanaman (minimal 3)!

Jenis jaringan pada tanaman diantaranya yaitu :
1.      Jaringan Muda(Meristem)
Jaringan meristem terletak pada titik tumbuh akar(sel apikal) dan titik tumbuh batang.Jaringan meristem pada tumbuhan tersusun oleh sel-sel embrional.Membran selnya tipis., ruang sel penuh dengan protoplasma dan vakuolanya kecil.Sel yang terdapat pada jaringan meristem selalu mengadakan pembelahan.Jaringan meristem memiliki fungsi yaitu untuk melakukan pembelahan.
2.      Jaringan Dasar (Parenkim)
Jaringan parenkim pada tumbuhan adalah di korteks, empulur batang, dan pada daging buah yang berupa cadangan makanan.Jaringan parenkim memiliki dinding sel yang tipis, apabila terjadi penebalan maka penebalannya tipis.Fungsi dari jaringan parenkim yaitu untuk menyimpan cadangan makanan, sebagai tempat berlangsungnya fotosintesis, serta sebagai jaringan penyongkong.
3.      Jaringan Pelindung
Jaringan pelindung merupakan jaringan pada tumbuhan yang berfungsi melindungi tumbuhan dari pengaruh yang berasal dari luar.Ada dua macam jaringan pelindung pada tumbuhan, yaitu epidermis dan gabus.Epidermis terdapat pada lapisan paling luar tumbuhan.Epidermis tersusun dari selapis sel yang sangat rapat dan kadang-kadang berbentuk trichomata, sel buliform dan stomata.Sedangkan gabus terdapat pada bagian tepi alat tumbuhan.Gabus dapat terbentuk karena epidermis yang terlah mati sehingga jaringan gabus menggantikan fungsi epidermis.
4.      Jaringan Penguat
Jaringan penguat merupakan jaringan yang sel-selnya berdinding tebal dan menganding lignin.Sifat keras pada dinding sel jaringan penguat tersebut disebabkan karena lignin.Jaringan penguat pada tumbuhan memiliki fungsi yaitu untuk memberikan kekuatan pada alat tumbuhan yang berada di atas tanah dan memberi kekuatan atau keseimbangan pada pertumbuhan tanaman, sehingga tanaman dapat tumbuh dan berkembangbiak dengan baik.Ada dua macam jaringan penguat yaitu kolenkim dan sklerenkim.
5.      Jaringan Pengangkut
Jaringan pengangkut pada tumbuhan merupakan jaringan yang fungsinya mengambil zat mineral dari dalam tanah untuk fotosintesis serta mengedarkan hasil fotosintesis ke seluruh tubuh dari tumbuhan.Ada dua tipe jaringan pengangkut tumbuhan yaitu xilem dan floem.Xilem disebut juga pembuluh kayu yang fungsinya mengambil zat-zat menieral dari dalam tanah untuk proses fotosintesis, sedangkan floem atau pembuluh tapi merupakan jaringan yang fungsinya mengedarkan hasil fotosis ke seluruh bagian tumbuhan atau tanaman.


3.      Berilahtanda (v) untuksetiapkomponen yang dimilikiolehseltanaman
Komponen
SelTanaman
Dindingsel
V
Plasma membran
V
Nukleus
V
Nukleolus
V
Ribosom
V
Endoplasmic retikulum
V
Aparatusgolgi
V
Lisosom
-
Mitokondria
V
kloroplas
V
Peroxisomes
V
Sistokeleton
V
Sentriol
-

4.      Jelaskan prinsip pengujian atau pengamatan jaringan tanaman!

Pengamatan jaringan tanaman pada prinsipnya adalah mengamati jaringan dari tanaman dengan menggunakan bantuan mikroskop dengan perbesaran tertentu sehingga dapat diketahui jaringan tanaman secara jelas.

5.      Jelaskan perbedaan sel parenkim, sklerenkim dan kolenkim pada tanaman hasil pengamatan!
Dari pengamatan yang dilakukan terdapat perbedaan pada sel parenkim, sklerenkim dan kolenkim.Sel parenkim mempunyai dinding yang tipis, memiliki banyak rongga sel.Hasil pengamatan sel parenkim sesuai dengan yang dijelaskan oleh literatur (Widiantika, 2009), bahwa sel parenkim ditemukan pada batang, akar, daun dengan dinding sel yang tipis dan ruang antar sel yang besar.Literatur (Widiantika, 2009) juga menyebutkan bagian-bagian dari sel parenkim yaitu dinding sel, vakuola, sitoplasma dan nukleus Dari hasil pengamatan sel kolenkim berbentuk bulatan-bulatan dan penebalannya tidak begitu jelas.Apabila dibandingkan dengan literatur, hasil pengamatan kurang sesuai.Literatur (Mahardika, 2007) menjelaskan bahwa sel kolenkim tersusun atas selulosa dan asam pektat dengan bentuk sel kolenkim adalah silinder dengan penebalannya yang terjadi lebih banyak disudut sel. Sedangkan sel sklerenkim dari pengamatan diketahui berbentuk segienam namun tebal pada setiap bagian selnya.Pengamatan yang dilakukan pada sel sklerenkim sudah sesuai yang dijelaskan oleh literatur(Sukma, 2007) bahwa sel sklerenkim memiliki sifat kaku dan dinding sel sekunder yang tebal.


6.      Faktor apa saja yang mempengaruhi penebalan sel kolenkim? Jelaskan mengapa demikian!
Jaringan kolenkim merupakan jaringan penguat yang berasal dari jaringan parenkim yang mengalami penebalan selulosa pada bagian sudut-sudutnya sehingga sifat selnya merupakan sel yang hidup.Karena sifat sel dari kolenkim yang merupakan sel hidup, maka sel kolenkim dapat tumbuh siring dengan pertumbuhan akar dan daun yang disongkongnya.Dengan pertumbuhan yang terjadi maka akan terjadi penebalan pada sel kolenkim.Penebalan yang terjadi pada sel kolenkim dipengaruhi oleh letak penebalannya.Pada sel kolenkim sudut penebalan dinding sel kolenkim terjadi pada sudut-sudut sel atau tempat bertemunya tiga sel atau lebih.Pada kolenkim lamella, penebalan dinding sel kolenkim terjadi pada dinding tangensial sel.Pada kolenkim lacuna, penebalan dinding sel kolenkim terjadi pada dinding-dinding yang berbatasan dengan ruang antar sel.Sedangkan pada kolenkim cincin, terjadi penebalan dinding sel secara terus-menerus sehingga lumen sel kehilangan bentuk selnya(Mahardika, 2007)



Kesimpulan

Pengamatan jaringan tanaman yang telah dilakukan, pada prinsipnya yaitu mengambil bagian tertentu dari jaringan tanaman yang kemudian dijadikan preparat untuk diamati dengan mikroskop dengan perbesaran tertentu.Pengamatan jaringan tanaman ini sendiri mempunyai tujuan yaitu agar mampu mengamati struktur jaringan dari berbagai jenis tanaman serta mampu menggambar jaringan dari beberapa jenis tanaman.Dari pengamatan yang telah dilakukan, pada kulit pisang ketika diamati jaringannya dengan perbesaran mikroskop 400x terdapat sel parenkim dengan dinding sel yang tipis,.Pada daun seledri yang diamai dengan perbesaran mikroskop 400x terdapat sel kolenkim berbentuk bulat atau silindris.Pada daun kana yang diamati dengan perbesaran mikroskop 100x terdapat sel parenkim bintang.Dan pada  daun waru terdapat sel sklerenkim berbentuk heksagonal ketika diamati dengan perbesaran 100x.




 

Vanila's World Template by Ipietoon Cute Blog Design and Bukit Gambang